Judul : Polri Ungkap Jaringan Perdagangan Orang di NTT
link : Polri Ungkap Jaringan Perdagangan Orang di NTT
Polri Ungkap Jaringan Perdagangan Orang di NTT
Kamis, 18 Agustus 2016 - 14:07 WIB
DPO JAKARTA ( Pos Kota ) - Bareskrim membongkar sindikat perdagangan orang dari NTT ke Luar Negeri. Salah satu korbannya bernama Yufrinda Selan, Tenaga kerja wanita yang tewas gantung diri di Malaysia.
Kapolri Jendral Polisi Tito Karnavian mengatakan kejadian tersebut berawal dari penyelidikan Polri dimulai dari perintah langsung Presiden Joko Widodo kepada Tito untuk menyelidiku kasus Yufrinda. " Akhirnya dalam dua minggu jaringan perdagangan orang di NTT dapat diungkat oleh Bareskrim," ujar Tito dalam jumpa pers di Mabes Polri," Kamis ( 18/08/2016 )
Kapolri Jendral Polisi Tito Karnavian mengatakan kejadian tersebut berawal dari penyelidikan Polri dimulai dari perintah langsung Presiden Joko Widodo kepada Tito untuk menyelidiku kasus Yufrinda. " Akhirnya dalam dua minggu jaringan perdagangan orang di NTT dapat diungkat oleh Bareskrim," ujar Tito dalam jumpa pers di Mabes Polri," Kamis ( 18/08/2016 )
Sebanyak 14 orang telah dijadikan tersangka dalam kasus ini. Mereka berasal dari NTT,Riau,Semarang,Surabaya dan Medan. Komplotan ini memberangkatkan korban ke luar negri dengan paspor palsu. karena itu, selain melanggar hukum dengan perdagangan orang, pelaku juga melanggar administrasi.
Tito Menganggap pengungkapan kasus ini penting karena berkaitan dengan tingkat kemakmuran di NTT. "Jangan sampai masalah ini dianggap kecil, ini masalah mendasar bagi kita soal perdagangan WNI ke luar karena jumlahnya lumayan banyak," kata TITO. Tak semua tenaga kerja Indonesia diperlakukan layak di luar negri. salah satu contohnya Yufrinda
TITO mengatakan ada tekanan begitu tinggi dari atasannya membuat kondisi kejiwaannya juga tertekan. Yufrinda pun gantung diri dan tewas disana . Ketika dipulangkan ke Indonesia, muncul kecurigaan pihak keluarga bahwa Yufrinda jadi korban perdagangan orang karena banyak luka sayatan di tubuhnya.
"Tapi ternyata bukan ambil organ untuk diperjualbelikan, tapi bekas otopsi yang teknisnya beda dengan Indonesia, " kata Tito.
Mantan Kepala BNPT ini mengatakan, alasan klasik terjadinya kasus perdagangan orang karena faktor faktor ekonomi. ia menyebut tingkat kesejahteraan masyarakat di NTT lebih rendah dibandingkan wilayah lain,
Mereka pun jadi mudah diiming-imingi pekerjaan layak dengan gaji besar, namun ternyata hanya penipuan belaka. " Tantangannya bagaimana mempercepat peningkatan kemakmuran di NTT sehingga masyarakat tidak perlu berbondong bondong kerja di luar , " Kata TITO
