Judul : Selly Anggraeni Balita Hidrosefalus dan juga sekarang Terserang Herpes
link : Selly Anggraeni Balita Hidrosefalus dan juga sekarang Terserang Herpes
Selly Anggraeni Balita Hidrosefalus dan juga sekarang Terserang Herpes
DPO. GRESIK - Cobaan Selly Anggraeni (3), anak balita penderita hidrosefalus asal Dusun Amburan, Desa Kandangan, Kecamatan Cerme, Gresik, Jawa Timur, sepertinya belum berakhir.
Setelah mengidap penyakit yang membuat ukuran kepalanya menjadi besar, anak dari Khusaeri (44) dan Mukhlis (35) itu kini mulai terserang penyakit herpes kulit. Penyakit tersebut mulai menyerang sekitar leher Selly dan juga di bagian lipatan paha serta sekitar area organ vital.
“Sekitar seminggu yang lalu sudah mulai kena herpes. Nah, pas sampean kemarin ke sini itu sebenarnya sudah mulai, tetapi belum parah seperti sekarang,” tutur Khusaeri kepada Kompas.com, Selasa (23/8/2016).
Baca juga: Bantuan Pemerintah Rp 500.000, Khusaeri Gadaikan Gubuk demi Obati Anak Balita Hidrosefalus
Imbas dari penyakit herpes kulit yang dialaminya, kata Khusaeri, kini Selly jadi lebih sulit untuk tidur pada malam hari dan kerap menangis. Bahkan, Selly sering kali terjaga dari pukul 21.00 WIB sampai pukul 14.00 WIB pada hari berikutnya.
Meski pihak keluarga juga sudah memeriksakan Selly ke puskesmas terdekat, bocah malang itu hingga kini belum sembuh.
“Sudah kami periksakan enam hari lalu di puskesmas, dan sudah dikasih salep sama bedak. Namun, sampai saat ini, penyakit herpes Selly saya lihat tak ada perubahan. Lho, Mas, sek abang lan nyenyek (masih merah dan kulitnya masih iritasi parah),” ujarnya.
Untuk itu, Khusaeri berencana memeriksakan anak ketiganya tersebut ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soetomo di Surabaya, sekaligus untuk memeriksakan perkembangan penyakit hidrosefalus yang dialami Selly.
“Rencananya, akan kami bawa ke Rumah Sakit dr Soetomo saja, Mas, sekalian untuk mengetahui perkembangan penyakit kepala yang dideritanya, Kamis (25/8/2016). Lagian, kami juga lama tidak lagi memeriksakan Selly ke sana karena tidak mempunyai biaya,” beber Khusaeri.
Ia menerangkan bahwa pemeriksaan penyakit Selly memang digratiskan oleh pihak RSUD dr Soetomo. Namun, untuk menuju Surabaya dari rumahnya yang ada di Gresik, ia membutuhkan carteran mobil yang biayanya bagi Khusaeri tidak murah.
“Untuk pergi sampai pulang kembali ke rumah itu kami carter mobil dengan sewa Rp 350.000. Ini yang membuat saya dan keluarga sempat bingung juga karena kami tak punya uang. Kami coba berutang ke seseorang, dan baru dijanjikan dikasih besok (Rabu, 24 Agustus 2016),” kata Khusaeri.
Selain baru dijanjikan mendapat utang besok, alasan Khusaeri dan Mukhlis memeriksakan Selly ke RSUD dr Soetomo pada Kamis nanti juga karena tim dokter spesialis penyakit hidrosefalus hanya buka pada Selasa dan Kamis.
“Ya, daripada bolak-balik, sekalian saja hari Kamis besok untuk mengirit biaya juga karena kami juga dapat biayanya dari ngutang,” pungkasnya.