Judul : Nangis Baca ini !! Bocah Ajaib !!! Alasan Kenapa Bocah Indonesia Tanpa Lengan dan Kaki Ini Jadi Viral dan Diliput Media Luar Negeri
link : Nangis Baca ini !! Bocah Ajaib !!! Alasan Kenapa Bocah Indonesia Tanpa Lengan dan Kaki Ini Jadi Viral dan Diliput Media Luar Negeri
Nangis Baca ini !! Bocah Ajaib !!! Alasan Kenapa Bocah Indonesia Tanpa Lengan dan Kaki Ini Jadi Viral dan Diliput Media Luar Negeri
bestdetiknews - Sungguh mengagumkan, seorang anak bernama Tiyo Satrio ini, walau terlahir tanpa sepasang lengan serta sepasang kaki namun masih tetap bersahaja serta senang dalam melakukan kehidupannya.
Bocah berasal dari desa Penawangan, Jawa Barat senantiasa riang senang dan coba berperilaku seperti biasanya anak-anak lain-lainnya.
Walau keadaannya badannya tidak sempurna anak berumur 11 th. ini senantiasa optimis dan tertawa bersama rekan-rekan dan gurunya di kelas.
Dahulu, selama kehamilannya ibu Tiyo, Mimi tak menyadari keadaan anaknya. Bahkan juga setelah lahir Mimi tidak diberitahu mengenai keadaan anaknya yang terlahir tanpa lengan dan kaki.
" Saya melahirkan tengah malam dan diberitahu sore hari selanjutnya. Saya terkejut. Saya fikir ia akan jadi normal seperti anak-anak lain. Sekarang saya merasa baik-baik saja dan berupaya menerima, " kata Mimi pada Mirror, Selasa (12/7/2016).
Pasangan Mimi dan suaminya, Wawan mempunyai empat anak dewasa. Mimi menjaga Tiyo penuh waktu, namun Tiyo mampu melakukan banyak hal sendiri. Cuma saja untuk mencuci, menggunakan pakaian, dan makan harus dibantu oleh Mimi.
" Setiap hari cuma menjaga Tiyo jadi kita tak bisa pergi kemana pun. Bila kita bekerja kita tak bisa mengurusi Tiyo, " kata Mimi.
Tiyo saat ini bersekolah di SLB Firdaus. Setiap pagi Tiyo dijemput dengan sepeda motor serta dibawa ke sekolah berkebutuhan khusus. Ia dapat menulis dengan menggunakan mulutnya dan bersaing dengan rekan-rekan sekelasnya.
" IQ Tiyo baik. Saat ini dia kelas dua dan bisa mengerjakan soal matematika kelas empat seperti perkalian serta pembagian. Dia menggunakan sekian hari untuk sekolah namun lalu berhenti karena cacat fisik serta tak percaya diri, " kata Kepala Sekolah, Budiwati.
Di kelasnya yang berjumlah 24 siswa, Tiyo bergantung pada teman-teman dan guru untuk membantunya membawa dia dan mendorong dia di kursi rodanya.
Tiyo menunjukkan kalau dia unggul bermain game playstation bersama sebagian temannya dengan memakai dagunya. (*)
sumber : jateng.tribunnews.com